FAKTACIREBON.ID – Kabupaten Cirebon resmi menjadi tuan rumah Temu Inklusi ke-6 pada 1–4 September 2025 di Desa Durajaya, Kecamatan Greged.
Acara berskala nasional ini menghadirkan pemerintah, organisasi difabel, dan masyarakat sipil untuk memperkuat agenda Indonesia Inklusi 2030. Bupati Cirebon, Imron, menegaskan bahwa inklusi adalah tanggung jawab bersama yang perlu dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga dan desa.
Ia menyebut, pemerintah daerah tengah menyiapkan aturan desa inklusi agar penyandang disabilitas punya ruang berpartisipasi dalam pembangunan. Imron berharap forum ini membuka ruang dialog gagasan dan pengalaman lintas organisasi, sekaligus memperkuat gerakan desa inklusi.
Menurutnya, Temu Inklusi bukan hanya simbol, melainkan semangat bersama membangun masyarakat yang adil, terbuka, dan ramah perbedaan.
Sementara itu, Wakil Menteri PPN/Bappenas Febrian Ruddyard menegaskan pembangunan harus berbasis keadilan, bukan sekadar pertumbuhan ekonomi. Ia menambahkan, RPJMN 2025–2029 telah menempatkan masyarakat inklusif sebagai prioritas nasional, termasuk bagi penyandang disabilitas.
Deputi Bappenas, Maliki, menyoroti penghargaan bagi daerah inklusif sebagai instrumen nyata, bukan sekadar seremoni atau pencitraan. Menurutnya, indikator Desa Inklusif kini telah diterapkan di 157 desa di lima provinsi, menjadi bukti praktik nyata pembangunan ramah disabilitas.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, menekankan bahwa inklusi adalah amanat konstitusi, bukan belas kasihan. Setiap warga punya kontribusi berharga. Ia memuji Pemkab Cirebon yang berani menjadikan inklusi sebagai panggung utama, tanpa seremonial berlebihan dan benar-benar subtantif.
Sejak 2014, Temu Inklusi diselenggarakan SIGAB bersama mitra pembangunan dan pemerintah sebagai ruang sinergi multipihak.
Tahun ini tema yang diangkat adalah Komitmen, Sinergi, Aksi dan Inovasi Kebhinekaan untuk Indonesia Emas 2045. Dengan dukungan lintas pihak, Temu Inklusi diharapkan memperkuat langkah menuju Indonesia Emas yang adil, setara, dan ramah disabilitas.
