FAKTACIREBON.ID – Pembahasan anggaran pendidikan di Kabupaten Cirebon menjadi momentum penting dalam mengejar kesetaraan pendidikan di semua wilayah pelosok.
Dalam forum resmi Badan Anggaran DPRD, para legislator menekankan pentingnya pemerataan akses pendidikan, tak hanya pada aspek fisik, tapi juga kualitas SDM.
Wakil Ketua DPRD Raden Hasan Basori meminta agar pengalokasian anggaran pendidikan diarahkan ke penguatan kualitas guru dan peningkatan layanan pendidikan.
“Kita tidak ingin ada anak di Cirebon yang terhambat pendidikannya karena lokasi tinggalnya di wilayah terpencil,” ujar Hasan dengan penuh semangat.
Wakil Ketua DPRD lainnya, Nana Kencanawati, juga menekankan pentingnya menyerap aspirasi masyarakat dalam menyusun arah kebijakan pendidikan daerah.
Menurutnya, pendidikan bukan sekadar soal dana, tetapi bagaimana dana itu digunakan secara efektif untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Ia menambahkan, daya saing generasi muda Cirebon hanya akan meningkat jika pendidikan didesain inklusif, berkeadilan, dan menyentuh seluruh kelompok.
DPRD berharap Disdik dapat memperkuat program prioritas, seperti pelatihan guru, pemerataan tenaga pendidik, dan bantuan sarana untuk sekolah-sekolah kecil.
Dengan pendekatan tersebut, diharapkan tidak ada lagi kesenjangan mencolok antara sekolah di pusat kota dan sekolah di pedesaan.
Disdik Kabupaten Cirebon menyambut baik dorongan DPRD tersebut dan menyatakan komitmennya untuk menghadirkan layanan pendidikan yang merata dan berkualitas.
Pendidikan menjadi tanggung jawab bersama yang menuntut sinergi antara pemerintah, legislatif, masyarakat, dan semua pihak yang peduli pada masa depan bangsa.
Melalui perencanaan KUA-PPAS 2026 yang matang, Cirebon berupaya menciptakan generasi yang unggul, memiliki wawasan luas, dan kompetitif di era global.
Langkah DPRD ini sekaligus menandai hadirnya perhatian nyata terhadap kualitas pendidikan yang lebih inklusif dan menyeluruh di Kabupaten Cirebon.