FAKTACIREBON.ID – Upaya berkelanjutan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon dalam mengurangi kemiskinan membuahkan hasil menggembirakan. Berdasarkan laporan resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cirebon yang dirilis Oktober 2025, tingkat kemiskinan di daerah ini terus menunjukkan tren penurunan signifikan.
Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 229,64 ribu jiwa atau 10,23 persen, menurun cukup tajam dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 245,92 ribu jiwa atau 11 persen. Angka ini menandakan lebih dari 16 ribu warga berhasil keluar dari garis kemiskinan, hasil nyata dari kerja keras berbagai pihak.
Kepala BPS Cirebon menjelaskan bahwa garis kemiskinan tahun 2025 mencapai Rp491.604 per kapita per bulan, meningkat 3,49 persen dibanding 2024 yang berada di angka Rp475.046. Kenaikan tersebut merefleksikan bertambahnya kebutuhan minimum masyarakat untuk hidup layak, namun di sisi lain juga menunjukkan kemampuan daya beli yang ikut meningkat.
Meski begitu, indeks kedalaman kemiskinan (P1) sedikit naik dari 1,69 menjadi 1,79, dan indeks keparahan kemiskinan (P2) meningkat dari 0,36 ke 0,47. Data ini menunjukkan masih ada tantangan dalam pemerataan ekonomi, meskipun secara umum kesejahteraan masyarakat mengalami perbaikan.
Pemkab Cirebon menegaskan akan terus memperkuat program pemberdayaan ekonomi rakyat, peningkatan lapangan kerja, serta akses pendidikan dan kesehatan bagi keluarga prasejahtera. Harapannya, tren penurunan angka kemiskinan ini dapat terus berlangsung secara konsisten di tahun-tahun mendatang.
Dengan sinergi antara pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat, Kabupaten Cirebon optimistis mampu menekan angka kemiskinan lebih rendah lagi. Upaya kolaboratif ini menjadi fondasi penting dalam mewujudkan masyarakat Cirebon yang sejahtera dan mandiri.
			
                                
		    
                                






