FAKTACIREBON.ID – Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Sophi Zulfia, kembali menegaskan komitmennya dalam menangani maraknya geng motor di kalangan pelajar. Hal ini disampaikan dalam rapat koordinasi bersama Forkopimda dan jajaran kepolisian, serta tokoh masyarakat di Mapolresta Cirebon, Selasa (10/6/2025).
Menurut Sophi, peran semua pihak sangat krusial dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi remaja. Ia menilai keluarga, sekolah, dan pemerintah harus bersatu untuk membangun generasi muda yang berkarakter kuat.
“Pembinaan karakter bukan hanya tugas guru, tetapi juga orang tua dan lingkungan sosial. Jangan sampai ruang digital jadi bumerang,” ujar Sophi.
Salah satu langkah nyata yang diusulkan adalah pelarangan membawa ponsel dan motor ke sekolah. Hal ini bertujuan mengurangi peluang keterlibatan pelajar dalam aktivitas geng motor yang kini semakin meresahkan.
Selain itu, Sophi mendorong agar kurikulum sekolah di Kabupaten Cirebon memuat pelajaran etika dan budaya lokal sebagai pondasi karakter anak. Menurutnya, pendidikan tak hanya akademik, tetapi juga pembentukan mental dan moral.
Kerja sama dengan KPAID dan Dinas Pendidikan juga akan dikuatkan. Tujuannya agar pembinaan remaja dapat dilakukan secara komprehensif, dari pencegahan hingga rehabilitasi.
Sementara itu, pihak kepolisian telah mengambil langkah tegas dengan melakukan penangkapan terhadap anggota geng motor yang masih di bawah umur. Sebagian akan dibina, sementara yang melanggar hukum tetap akan diproses.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Ronianto, turut memberikan dukungan penuh dengan merumahkan siswa yang telah lulus ujian dan mengaktifkan peran guru sebagai pembina karakter.
Menutup pertemuan, Sophi menyampaikan bahwa DPRD siap memfasilitasi diskusi lintas sektor mengenai potensi, minat, dan bakat remaja, agar program yang dirancang benar-benar sesuai kebutuhan mereka.
Upaya ini diharapkan menjadi titik balik dalam membangun masa depan generasi muda yang aman, produktif, dan bebas dari pengaruh negatif geng motor.