FAKTACIREBON.ID – Penanganan pengemis di kawasan Makam Sunan Gunung Jati, Cirebon, kini menjadi perhatian khusus DPRD Kabupaten Cirebon. Dalam upaya serius meningkatkan kenyamanan wisatawan dan menjaga kesakralan situs religi, DPRD mendorong percepatan pembentukan tim ad hoc yang melibatkan lintas SKPD.
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Cirebon, Rohayati, menjelaskan bahwa tim ini akan diisi oleh beberapa dinas terkait. Di antaranya adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Satpol PP, serta perangkat daerah lain yang memiliki keterkaitan langsung. Penataan akan difokuskan pada desa sekitar, termasuk pengawasan yang lebih terstruktur.
Wakil Ketua Komisi I, Nova Fikrotushofiyah, turut menegaskan pentingnya kehadiran tim ad hoc tersebut. Menurutnya, langkah tersebut akan menjadi solusi jangka panjang yang berkelanjutan demi menjaga citra destinasi wisata religius Kabupaten Cirebon.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Cirebon, Hilmi Rivai, menekankan pentingnya kolaborasi antar sektor. Penanganan masalah sosial seperti ini tidak bisa ditangani satu pihak saja. Koordinasi antar dinas, forum diskusi (FGD), hingga dukungan terhadap aturan hukum sangat dibutuhkan.
Data dari Disbudpar mencatat bahwa sekitar 30% penduduk Desa Astana di Kecamatan Gunung Jati berprofesi sebagai pengemis. Angka tersebut menjadi perhatian besar dan telah mendorong langkah strategis untuk melibatkan Dinas Sosial (Dinsos) melakukan verifikasi sosial.
Kabid Pariwisata, Ari, menyebutkan bahwa saat ini pihaknya tengah menyiapkan peraturan daerah (Perda) khusus tentang pariwisata. Perda ini akan memiliki turunan berupa peraturan bupati (Perbup) yang menyasar infrastruktur, desa wisata, hingga kelompok sadar wisata.
Makam Sunan Gunung Jati merupakan destinasi ziarah penting berskala nasional dan internasional. Dengan pembenahan yang terarah, Pemkab Cirebon berharap kawasan tersebut menjadi ikon wisata religius yang tertata rapi, aman, dan nyaman.
Penertiban pengemis akan menjadi program awal tim ad hoc, sementara pembenahan kawasan wisata secara keseluruhan akan menjadi target kerja jangka panjang. Pembentukan tim akan dimulai dengan forum diskusi yang direncanakan dalam waktu dekat.
Dengan langkah ini, pemerintah daerah bertekad memberikan solusi atas masalah sosial dan sekaligus memperkuat sektor pariwisata daerah. Harapan besarnya adalah meningkatkan kunjungan wisata dan mengangkat kesejahteraan masyarakat sekitar.