FAKTACIREBON.ID – Upaya serius ditunjukkan DPRD Kabupaten Cirebon dalam menggali potensi wisata dan budaya. Pada Jumat (23/5/2024), para anggota legislatif ini mengunjungi kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat di Bandung untuk mendorong kolaborasi pengembangan pariwisata Cirebon.
Ketua DPRD, Sophi Zulfia, mengatakan Cirebon menyimpan kekayaan budaya yang luar biasa, dari makam para wali seperti Sunan Gunung Jati dan situs Mbah Kuwu Sangkan, hingga tradisi kuliner legendaris seperti empal gentong dan nasi jamblang yang mendunia.
Menurut Sophi, kawasan batik Trusmi yang kini tengah dikembangkan secara intensif diharapkan menjadi destinasi unggulan. Dalam beberapa pertemuan dengan Bapelitbangda, ia juga menyampaikan pentingnya penataan kawasan wisata ini secara menyeluruh.
Selain itu, infrastruktur seperti rel kereta api nonaktif di wilayah Cangkring Kecamatan Plered pun disiapkan untuk dihidupkan kembali guna mendukung akses ke destinasi wisata.
Sekretaris Komisi IV DPRD, Khanafi, menekankan perlunya perda khusus untuk memperkuat promosi kebudayaan dan wisata Cirebon. Ia menyebut, “Kita ingin Cirebon tumbuh seperti Yogyakarta di Jawa Barat.”
Dukungan juga datang dari Disparbud Jabar. Kepala Bidang Kebudayaan, Febiyani, mengatakan bahwa Cirebon menjadi wilayah terbanyak yang mengajukan pengakuan warisan budaya tak benda ke provinsi.
Tak hanya itu, kawasan eks pabrik gula di Sindanglaut dan Kawangsuwung kini juga diproyeksikan sebagai destinasi wisata industri. Febiyani menambahkan bahwa pemanfaatan situs bersejarah, seperti Masjid Kuno Gamel, akan terus didorong sesuai aturan.
Wacana kerja sama lintas negara dengan Guangzhou untuk mengangkat potensi warisan budaya bawah laut pun masuk dalam agenda.
Langkah ini mencerminkan optimisme baru dalam membangun identitas Cirebon sebagai episentrum budaya dan pariwisata Jawa Barat.