FAKTACIREBON.ID – Fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon kembali menjadi sorotan edukatif dalam kunjungan siswa MA Al-Hikmah 2 Dukupuntang ke gedung dewan. Dalam sesi tersebut, para siswa mendapatkan pemahaman langsung mengenai tiga pilar utama tugas DPRD, yaitu fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan.
Kunjungan yang berlangsung di Ruang Badan Anggaran (Banggar) DPRD Cirebon ini disambut hangat oleh anggota dewan, Nurholis. Ia memaparkan bahwa DPRD tidak hanya bertugas menyusun regulasi daerah, tetapi juga menjadi wakil rakyat dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat lokal.
Dalam kegiatan bertajuk Field Trip, siswa diberikan wawasan tentang pentingnya memahami lembaga legislatif. Ahmad Nasir, Wakil Kepala MA Al-Hikmah 2 Dukupuntang bidang kurikulum, mengatakan kunjungan ini bertujuan untuk memberikan edukasi politik sejak dini kepada generasi muda.
Nurholis menambahkan bahwa fungsi legislasi meliputi pembentukan peraturan daerah dan penyusunan Program Legislasi Daerah (Prolegda). Fungsi ini menjadi dasar pembentukan hukum lokal yang selaras dengan kebutuhan masyarakat Cirebon.
Tidak hanya itu, ia menyoroti pentingnya fungsi anggaran, termasuk pembahasan dan penetapan APBD bersama eksekutif. DPRD memiliki peran strategis dalam menentukan arah pembangunan daerah melalui kebijakan fiskal yang tepat.
Sementara fungsi pengawasan dilakukan dengan cara memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah. Fungsi ini memastikan agar program berjalan sesuai dengan rencana dan tetap berpihak kepada masyarakat.
Ahmad Nasir menyebut bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari kurikulum pembelajaran berbasis pengalaman nyata. Sebelumnya, siswa MA Al-Hikmah 2 juga telah mengunjungi situs sejarah seperti Keraton Kasepuhan Cirebon sebagai bagian dari program pendidikan luar sekolah.
Edukasi semacam ini diharapkan mampu membentuk karakter siswa yang kritis, memahami sistem pemerintahan, serta memiliki kesadaran politik yang bertanggung jawab.
Menurut Nurholis, DPRD juga memainkan peran sebagai representasi masyarakat. Ini berarti setiap keputusan politik dan kebijakan daerah harus mencerminkan aspirasi dan kebutuhan rakyat.
Melalui pertemuan ini, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga menyaksikan langsung proses kerja lembaga legislatif di daerah. Pendekatan ini dinilai efektif dalam membangun kesadaran demokrasi sejak dini.
Kegiatan positif ini menjadi bagian dari upaya membangun pemahaman kebangsaan dan peran lembaga negara di kalangan pelajar.