FAKTACIREBON.ID – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon melalui Komisi IV menyatakan dukungannya terhadap program inkubator bisnis yang digagas oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Cirebon.
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pemuda, khususnya dalam bidang peternakan.
Dukungan ini disampaikan dalam rapat koordinasi antara Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon dengan Dispora, Dinas Pertanian (Distan), Badan Keuangan dan Anggaran Daerah (BKAD), serta Inspektorat Kabupaten Cirebon.
Program inkubator bisnis dinilai sebagai langkah inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pelatihan bagi calon pengusaha muda.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Muchyidin, menegaskan bahwa pihaknya akan mengawal serta menindaklanjuti program ini agar berjalan sesuai rencana.
“Jika tidak didukung dan diawasi, Kabupaten Cirebon bisa semakin tertinggal. Saat ini, sebagian besar kebutuhan ternak di wilayah ini masih bergantung pada pasokan dari daerah lain seperti Kuningan dan Majalengka. Oleh karena itu, kami sangat mendukung gagasan Dispora ini,” ujarnya.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Khanafi, turut memberikan dukungan terhadap program ini. Namun, ia mengingatkan agar inkubator bisnis tidak hanya berfokus pada sektor kuliner saja.
“Saya sangat mengapresiasi inovasi Dispora dalam memberikan peluang bagi pemuda di bidang peternakan. Tapi saya kurang setuju jika inkubator bisnis ini hanya dipusatkan pada industri kuliner,” katanya.
Khanafi menilai bahwa Kabupaten Cirebon masih minim dalam hal inovasi, sehingga diperlukan lebih banyak terobosan untuk mendorong kemajuan di berbagai sektor ekonomi.
Senada dengan itu, anggota DPRD lainnya, Nurcholis, menyampaikan bahwa program ini harus didukung dengan regulasi yang jelas agar bisa berjalan optimal.
“Banyak masyarakat yang masih kesulitan dalam mengakses dunia bisnis. Di Dinas Pertanian memang sudah ada program peternakan, tetapi biasanya hanya untuk kelompok ternak dan Gapoktan. Sementara Dispora ingin menyasar individu pemuda. Oleh sebab itu, aturan yang ada harus disesuaikan agar selaras dengan kebutuhan program ini,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemuda Dispora Kabupaten Cirebon, Ery Febriyanto, menyatakan bahwa pelatihan bagi pemuda sering kali menemui kendala dalam implementasi. Oleh karena itu, pihaknya mengusulkan pembuatan model bisnis terlebih dahulu agar pelatihan bisa lebih terarah dan memiliki dampak nyata bagi peserta.
Ery juga menjelaskan alasan penggunaan istilah “inkubator” dalam program ini. Menurutnya, inkubator merupakan alat untuk memberikan perlindungan dan membantu pertumbuhan, sehingga diharapkan bisa menjadi solusi bagi para pemuda yang masih menganggur di Kabupaten Cirebon.
Program inkubator bisnis ini nantinya akan terbagi dalam dua bidang utama, yaitu kuliner dan peternakan. Kedua program ini akan difokuskan pada pemuda yang ingin membangun usaha secara mandiri.
“Peserta akan mendapatkan pelatihan selama satu tahun untuk menjadi wirausahawan. Pada tahun kedua, mereka akan difasilitasi dengan unit usaha baru untuk dikelola sendiri,” ungkapnya.
Dalam program ini, para peserta akan mendapatkan berbagai fasilitas, mulai dari bahan usaha, peralatan seperti gerobak atau kandang, pakan ternak, hingga gaji bulanan. Untuk sektor peternakan, Dispora juga akan bekerja sama dengan pihak ketiga yang memiliki kompetensi di bidang tersebut.
“Pihak ketiga ini akan menanggung biaya operasional pemuda yang mengikuti program. Setelah satu tahun, peserta juga akan mendapatkan bonus berupa kambing sebagai modal awal usaha mereka,” pungkas Ery.